PADALARANG - Gunungan Internasional Mask and Puppet Festival 2014 diikuti 8 negara dari berbagai belahan dunia, seperti Italia, Australia, Jerman, Belanda, Meksiko, Spanyol, Cina, Prancis, dan tak ketinggalan puluhan seniman asal Indonesia. Festival yang ketiga ini me­ngambil tempat di Balepare Kota Baru Parahnyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (24/5) sampai Minggu (25/5).

“Dibandingkan dua penyelenggaraan sebelumnya, tahun ini lebih gebyar karena ada delapan negara yang ikut ambil bagian,” kata Direktur Gunungan, Iman ­Noer Adi di Padalarang, Kamis (22/5).

Kelebihan lainnya adalah dari sisi tema yang untuk tahun ketiga yaitu seni topeng dengan tagline “Mask is Everywhere”. Tahun sebelumnya, penyelenggaraan dilakukan tanpa tema. Festival ini diselenggarakan atas kerja sama Kota Baru Parahyabgan dengan King Entertainment.

Seniman yang akan terlibat antara lain Didi Nini Towok, Oppie Andaresta, Alfiyanto, Anouk Wilke (belnda), Apep Hudya, Bian Lin (Cina), Carmencita Palermo (Italia), Elen Diez Villagrasa (Spayol), Herry Dim, Jeniffer Goodlander (USA), Kalang Kamuning, Ria Enes dan Susan, Thomas Herfort (German), Victor Hugo Hidalgo (Meksiko), dsb.

Festival topeng dan wayang ini akan diisi beragam kegiatan yang dikemas sedemikian rupa. Salah satunya menampilkan pertunjukan kolosal tari topeng “Transformasi Panji” yang didukung 150 orang penari.

“Hasil kerja kreatif ini tidak mengangkat keseluruhan karakter topeng Panji, tapi hanya mengangkat tiga karakter yang dianggap mewakili siklus hidup manusia,” kata Iman.

Menurut Iman, tari topeng kolosal penggarapannya tidak bercerita tetapi lebih pada pengungkapkan keindahan dalam struktur koreografi, dinamika, dan dra­matisasi pada bagian tertentu.

Untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang topeng pada anak-anak, pihak panitia akan me­ngajak anak-anak panti asuhan menonton Gunu­ngan Internasional Mask and Puppet Festival 2014.

“Saya harap kehadiran remaja dan anak-anak mampu menarik empati mereka terhadap seni tradisi umum­nya dan tari topeng khususnya,” harap Iman.

Ia juga berharap even ini dapat menjadi salah satu ruang berekspresi bagi para seniman dan pegiat seni pewayangan. Di samping menjadi benih dan pemicu bagi generasi muda. (*)
 
Top