(SJO, BANDUNG) -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jabar menargetkan kedatangan 2 juta wisatawan asal Malaysia ke Bandung per tahun.

Hal tersebut  menyusul beroperasinya Express Air dengan rute Bandung-Pontianak-Kuching mulai Oktober mendatang. Express Air akan terbang tiga kali sepekan yakni pada Senin, Jumat, dan Minggu. "Target itu tergantung seberapa besar kami meraih wisatawan dari Kuching (Malaysia) ke Bandung. Minimal 80 persen atau sekitar 100 turis tiap penerbangan," kata Sekretaris DPD Asita Jabar, Nicolaus Lumanauw, di Hotel Aston Pasteur, Bandung, Rabu (25/9).

Sekali penerbangan pesawat tipe Boeing 737 itu mampu membawa 160 penumpang. Ia mengatakan Malaysia bagian timur perlu digarap karena potensinya wisatawannya tinggi. Usaha Asita ini ditopang melalui kerja sama mutualisme dengan Sawarak Tourism Promotion Board. Nicolaus menyebutkan, saat ini sekitar 250 turis asal Negeri Jiran tersebut setiap hari datang ke Bandung.

Wisatawan itu datang ke Bandung melalui empat kali penerbangan Air Asia, Bandung-Kuala Lumpur. Empat penerbangan Air Asia itu, sebagai bukti kehadiran wisatawan asal Malaysia meningkat setiap tahun.

Asita juga menargetkan kerja sama dengan Cina dan India sebagai pasar baru pariwisata. Selain itu, pada Januari 2014 Asita akan melakukan pemasaran di Ultrech, Belanda.

Dalam mempromosikan Bandung, Asita menawarkan tiga keunggulan Kota Bandung. Satu di antaranya adalah pariwisata seperti angklung, heritage, dan industri kreatif.

Sejak Juni lalu Unesco menetapkan Bandung sebagai satu di antara kota kreatif. Dua hal lain yang dipromosikan Asita adalah kota Bandung dan wisatawannya.

Asita juga bekerja sama dengan Badan Promosi Kota Bandung. Nicolaus optimistis promosi itu berjalan lancar apalagi Kota Bandung menjadi anggota World Tourism City Federation (WTCF, Federasi Kota Pariwisata Dunia). "Kota Bandung sah jadi anggota WTCF pada 13 September lalu di Beijing, Cina," kata pria itu.

Nicolaus mengharapkan pemerintah Kota Bandung meningkatkan sektor pariwisata apalagi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung diperoleh dari sektor ini. Berdasarkan data Pusat Badan Statistik Jabar, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jabar sebagian besar didominasi warga Malaysia dan Singapura. (w22)
 
Top